Mengenal Indigofera Atau TOM, Pakan Ternak Yang Serba Bisa


Peternak sapi mungkin sudah tidak asing dengan tanaman bernama TOM. Benar, Tom adalah nama lain indigofera bahasa jawa yang merupakan tanaman daun yang kerap dijadikan makanan ternak. Mengapa demikian? Alasannya adalah karena kandungan nutrisi yang tinggi. Namun apa hanya untuk ternak? Ternyata tanaman TOM ini juga serba bisa. Berikut detailnya. 

Mengenal Indigofera Atau TOM, Pakan Ternak Yang Serba Bisa


Mengapa Dijadikan Sebagai Pakan Ternak? 


Namanya juga tumbuhan daun yang subur dan mudah ditemukan di Indonesia. Tidak heran jika tanaman ini menjadi salah satu alternatif pakan ternak. Namun bukan hanya karena ketersediaan, tapi juga karena kandungan nutrisinya cukup baik. Apa saja? Yang pertama adalah nutrisi dan protein yang cocok untuk menggemukkan ternak. 

Kemudian ada juga kandungan mineral yang tinggi untuk dijadikan makanan ternak pada saat musim kemarau. Kandungan anti nutrisinya cukup rendah, yakni 0,0 – 1,4 ppm. Alhasil, nutrisi bisa diserap lebih banyak dari pada terbuang bersama feses. Ada juga penjelasan bahwa pakan ternak ini disukai oleh sapi, kambing, atau domba karena palatabilitasnya tinggi. 

Bahkan, Tom yang merupakan nama lain indigofera bahasa jawa tersebut juga sempat dijadikan media penelitian pakan ternak oleh peneliti IPB (institut pertanian bogor). Penelitian yang dijalankan di tahun 2009 tersebut mengembangkan konsep konsentrat pakan ternak baru dengan indigofera sebagai bahan utamanya. 

Bisa Digunakan Untuk Media Konservasi Tanah 

Maksudnya konservasi tanah apa? Yang dimaksud adalah menjaga kesuburan tanah dan mencegah terjadinya erosi. Bagaimana tanaman ini bisa membantu dalam hal tersebut? Sebenarnya, kembali ke habitat dan produktivitasnya. Diperkirakan jika indigofera bisa diproduksi dalam jumlah banyak dalam waktu singkat. Perkiraannya adalah 12 ton per panen dalam 40-50 hari saja. 

Cocok Untuk Pewarna Kain 

Salah satu manfaat yang sering dikenal adalah sebagai pewarna alami. Pewarna ini didapatkan dari pigmen biru alami yang muncul dari daunnya. Bunganya pun juga bisa menghasilkan pewarna alami untuk kain berwarna nila. Pigmen yang didapatkan dari tumbuhan ini adalah warna ungu, biru, dan merah. 

Hal ini juga dikarenakan pamor dan penggunaan pewarna yang sudah dari dulu. Tumbuhan dengan bunga berwarna indigo ini sudah dimanfaatkan sebagai pewarna kain dari 1500 tahun yang lalu pada masa Mesir. Kemudian pangsa pasar dan penggunaannya semakin melejit di abad ke 18 di Amerika dan Eropa. Akhirnya Tom atau nama lain indigofera bahasa jawa jadi bahan sintetis pewarna buatan

Manjur Untuk Obat Tradisional 

Yang terakhir adalah manfaat obat obatan. Uniknya, obat obatan alami ini cukup banyak ditemukan sebagai obat tradisional dengan genus tanaman yang berbeda. Jadi, setiap genusnya punya khasiat yang berbeda pula. Seperti jenis indigofera articulate yang sering digunakan sebagai ramuan penghilang sakit gigi. 

Kemudian ada juga indigofera arrecta yang biasanya digunakan untuk menyembuhkan masalah tukak lambung. Sedangkan indigofera oblongifolia juga bisa digunakan untuk mengurangi bengkak karena sengatan serangga dan gigitan ular. Dan jenis Indigofera swaziensis atau bervicalyc bisa digunakan sebagai sikat gigi. 

Mengenal Indigofera Atau TOM, Pakan Ternak Yang Serba Bisa


Tanaman hias

Terlepas dari gambarannya sebagai tanaman liar untuk pakan ternak, sebenarnya tom atau nama lain indigofera bahasa jawa ini juga cocok untuk tanaman hias. Beberapa spesies indigofera memiliki bunga dengan warna cantik dan batang melengkung. Seperti indigofera australis yang cocok sebagai hiasan taman. 

Bagaimana menurut Anda? Ternyata Tom atau tarum (dalam bahasa Sunda), adalah tanaman yang cukup serbaguna. Kandungan proteinnya baik untuk pakan ternak. Sedangkan tumbuhannya sendiri cukup lebat dan bisa mencegah erosi. Manfaat lainnya adalah untuk obat dan pewarna kain. Karena tumbuhan ini tumbuh subur, tidak heran jika cukup populer untuk para peternak. 


Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel