Analisa Usaha Ternak Kambing Domba
Analisa Usaha Ternak Kambing Domba
Perusahaan Peternakan
Tujuan utama dari usaha peternakan adalah memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya, baik berupa uang maupun berwujud hasil. Usaha
ternak bisa digolongkan menjadi dua: Hasil Pokok, yaitu dapat berupa
makanan seperti : daging, susu, dan telur. Berupa tenaga kerja seperti
tenaga kerbau dalam membajak. Hasil Ikutan (by product), pada
umumnya, dari usaha ternak, kecuali memberikan hasil utama, juga
memberikan hasil sampingnya yang bisa dimanfaatkan antara lain: Pupuk,
dari hewan ternak menyusui dan unggas dapat diperoleh kotorannya yang
sangat besar manfaatnya bagi usaha pertanian. Kulit untuk sepatu, tas, alat
musik dan wayang. Tangkai tanduk digunakan untuk tangkai kipas,
tangkai wayang, sisir, kancing baju dan masih banyak lagi. Tulang, dapat
digunakan sebagai tepung tulang yang digunakan sebagai pakan ayam dan
babi (Sihombing, 2006).
Keberhasilan suatu peternakan tergantung kepada tata laksana yang
dilakukan. Tanpa tata laksana yang teratur dan baik produksi yang
dihasilkan ternak tidak akan sesuai dengan yang diharapkan, bahkan suatu
kerugian dan kehancuran yang cukup besar akan senantiasa mengancam,
peranan manajer dalam suatu usaha perusahaan peternakan sangat
menonjol / kehadiran tenaga terlatih yang sangat terampil melakukan
segala tata laksana peternakan disertai penataan perlengkapan dan
peralatan. Perusahaan peternakan yang disesuaikan dengan faktor fisik dan
ekonomi akan menentukan keberhasilan tujuan tersebut (Santosa, 2001).
Perusahaan peternakan adalah tempat berlangsungnya penggabungan
faktor produksi di bidang peternakan untuk menghasilkan barang atau jasa
dengan tujuan komersial. Sebelum mendirikan perusahaan peternakan,
seorang pengusaha harus memikirkan banyaknya modal yang diperlukan,
kemungkinan kegagalan, dampak terhadap lingkungan, pemilihan lokasi
yang strategis. Perusahaan peternakan memiliki ciri khas yang mudah
untuk dikenali yaitu memiliki pola usaha besar, manajemen terstruktur,
berbadan hukum (Dinas Pendidikan, 2007).
Peranan seorang manajer dalam suatu perusahaan peternakan sangat
menonjol. haan lebih mudah. Manajer penting dalam perusahaan, supaya
dalam pengolahan dan penanganan perusuhaa. Kehadiran tenaga terlatih
yang sangat terampil melakukan segala tata laksana peternakan, disertai
penataan perlengkapan dan peralatan perusahaan peternakan yang
disesuaikan dengan faktor fisik dan ekonomi akan menentukan
keberhasilan tujuan tersebut (Santosa, 2005).
Analisis Ternak Kambing
Analisa laporan keuangan merupakan proses yang penuh
pertimbangan dalam rangka membantu mengevalusi posisi keuangan dan
hasil operasi perusahaan pada masa sekarang dan masa lalu, dengan tujuan
untuk menentukan estimasi dan prediksi yang paling mungkin mengenai
kondisi dan kinerja perusahaan pada masa mendatang. Tujuan utama
analisis laporan keuangan adalah agar dapat mengetahui posisi keuangan
perusahaan saat ini. Dengan mengetahui posisi keuangan, setelah
dilakukan analisis laporan keuangan secara mendalam, akan terlihat
apakah perusahaan dapat mencapai target yang telah direncanakan
sebelumya atau tidak (Kasmir, 2008).
Biaya adalah pengorbanan ekonomis yang dikeluarkan untuk
memeperoleh barang dan jasa. Biaya berbeda dengan beban, beban yaitu
pengrbanan yang diperlukan atau dikeluarkan untuk merealisasi hasil,
beban ini dikaitkan dengan revenue pada periode yang berjalan (Case dan
Fair, 2007). Dalam akuntansi, yang dimaksud dengan biaya adalah aliran
sumberdaya yang dihitung dalam satuan moneter yang dikeluarkan untuk
membeli atau membayar persediaan, jasa, tenaga kerja, produk, peralatan,
dan barang lainnya yang digunakan untuk keperluan bisnis atau
kepentingan lainnya.
Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dengan adanya output
perusahaan, dalam jangka pendek perusahaan tidak bisa menghindarinya
atau mengubahnya meskipun produksinya nol. Biaya yang jumlah tidak
dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan sampai pada tingkatan
tertentu. Biaya tetap perunit berubah berbanding terbalik dengan
perubahan volume kegiatan (Juanda dan Cahyono, 2005).
Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan dari
aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk dan/atau jasa. Bagi
investor, pendapatan kurang penting dibanding keuntungan, merupakan
jumlah uang yang diterima setelah dikurangi pengeluaran (Juanda dan
Cahyono, 2005). Pertumbuhan pendapatan merupakan indikator penting
dari penerimaan pasar dari produk dan jasa perusahaan tersebut.
Pertumbuhan pendapatan yang konsisten, dan juga pertumbuhan
keuntungan, dianggap penting bagi perusahaan yang dijual ke publik
melalui saham untuk menarik investor.
Neraca merupakan ringkasan laporan keuangan, artinya laporan
keuangan disusun secara garis besarnya saja dan tidak mendetail. Neraca
juga menunjukkan posisi keuangan berupa aktiva / harta, kewajiban /
modal, modal perusahaan / ekuitas pada saat tertentu (Kasmir, 2008).
Neraca keuangan bertujuan untuk mengetahui posisi keuangan perusahaan
pada periode waktu tertentu, pada umumnya pada akhir tahun anggaran.
Analisis Rasio Keuangan merupakan kegiatan membandingkan angkaangka
Yang ada dalam laporan keuangan dengan cara membagi satu angka dengan
angka lainnya. Perbandingan dapat dilakukan antara satu
komponen dengan komponen lain dalam satu laporan keuangan atau antar
komponen yang ada diantara laporan keuangan. Kemudian angka yang
diperbandingkan dapat berupa angka-angka dalam satu periode maupun
beberapa periode (Kasmir, 2008).
Analisis rasio keuangan menggunakan data laporan keuangan yang
telah ada sebagai dasar penilaiannya. Meskipun didasarkan pada data dan
kondisi masa lalu, analisis rasio keuangan dimaksudkan untuk menilai
risiko dan peluang di masa yang akan datang. Pengukuran dan hubungan
satu pos dengan pos lain dalam laporan keuangan yang tampak dalam
rasio-rasio keuangan dapat memberikan kesimpulan yang berarti dalam
penentuan tingkat kesehatan keuangan suatu perusahaan. Tetapi bila hanya
memperhatikan satu alat rasio saja tidaklah cukup, sehingga harus
dilakukan pula analisis persaingan-persaingan yang sedang dihadapi oleh
manajemen perusahaan dalam industri yang lebih luas, dan
dikombinasikan dengan analisis kualitatif atas bisnis dan industri
manufaktur, analisis kualitatif, serta penelitian-penelitian industri.
(Case dan Fair, 2007).
Biaya merupakan suatu peristiwa atau kejadian yang diukur
berdasakan nilai uang yang timbul atau mungkin akan timbul untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. Biaya bagi perusahaan – perusahaan yang
memproduksi sesuatu merupakan harga faktor produksi yang digunakan
untuk menghasilkan outputnya. Biaya merupakan nilai uang alat-alat
produksi yang dikorbankan rumah tangga perusahaan pada proses
produksinya. Biaya merupakan jumlah uang yang dibelanjakan agar
diperoleh barang atau jasa tertentu. Dapat pula diartikan jumlah total
pembayaran yang dilakukan perusahaan atau perseorangan untuk
pengadaan faktor-faktor produksi, bahan-bahan baku dan jasa-jasa yang
dibutuhkan perusahaan tersebut (Wirasasmita,2002).
Harga pokok produksi adalah jumlah pengeluaran dan beban yang
diperkenankan langsung atau tidak langsung untuk menghasilkan barang
atau jasa. dapat pula disebut pengorbanan dari faktor produksi sebagai
sumber daya ekonomi yang diramu untuk menciptakan barang atau jasa
(Firdaus, 2009).
Harga pokok penjualan adalah harga yang dijadikan sebagai dasar
atau patokan bagi harga-harga lainnya yang bisa jadi mencakup biaya
pengangkutan, pekerjaan tambahan, pembungkusan, dan biaya-biaya
tambahan lainnya (Wirasasmita, 2002). Nilai harga pokok penjualan lebih
besar dari nilai harga pokok produksi.
Break Even Point (BEP) adalah titik (dalam kurva) yang mewakili
keadaan yang tidak menghasilkan laba dan juga tidak rugi. Suatu
perusahaan disebut berada pada titik impas jika total penerimaan
perusahaan sama denga total pengeluarannya (Wirasasmita, 2002).
Likuiditas adalah kesanggupan potensiil atau kesanggupan efektif
seseorang atau suatu perusahaan untuk memenuhi (membereskan
kewajiban-kewajibannya). Kesanggupan ini diukur dari perbandingan
antara jumlah kekayaan yang tersedia untuk membayar hutang-hutang dan
jumlah hutang yang harus dibayar (Wirasasmita, 2002).
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka pendeknya. Pengertian lain adalah kemampuan
seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau utang yang
segera harus dibayar dengan harta lancarnya. Likuiditas diukur dengan
rasio aktiva lancar dibagi dengan kewajiban lancar. Perusahaan yang
memiliki likuiditas sehat paling tidak memiliki rasio lancar sebesar 100%.
Ukuran likuiditas perusahaan yang lebih menggambarkan tingkat likuiditas
perusahaan ditunjukkan dengan rasio kas (kas terhadap kewajiban lancar).
Rasio likuiditas antara lain terdiri dari: Current Ratio : adalah
membandingkan antara total aktiva lancar dengan kewajiban lancar.
Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam memenuhi
kewajiban finansilnya yang segera harus dibayar (hutang jangka pendek).
Likuiditas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban
setiap saat. Perusahaan yang mampu memenuhi semua kewajibankewajibanya
(baik terhadap utang maupun kewajiban sehari-harinya)
dikatakan dalam keadaan likuid. Sedangkan perusahaan yang tidak mampu
dikatakan dalam keadaan illikuid (Wirasasmita, 2002).
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar semua
hutangnya, baik hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang.
Keadaan solvabel adalah keadaan yang timbul apabila kewajibankewajiban,
Selain kewajiban-kewajiban terhadap pemilik, berjumlah lebih kecil daripada
total aktiva suatu perusahaan (Wirasamita, 2002).
Rentabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
keuntungan selama periode tertentu. Jadi rentabilitas adalah perbandingan
antara keuntungan yang diperoleh dengan modal atau aktiva yang
digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut. Ada 2 macam
rentabilitas, yaitu rentabilitas ekonomis dan rentabilitas modal sendiri
(Firdaus, 2009).
Payback period adalah ukuran kelayakan investasi berdasarkan
waktu (berapa lama) modal yang sudah ditanamkan dalam suatu proyek
dapat kembali. Kriteria payback period adalah makin cepat modal kembali
maka makin baik/ makin layak proyek tersebut dilaksanakan. Semakin
pendek waktu yang diperlukan untuk pengembaalian biaya investasi,
rencana investasi tersebut semakin menguntungkan atau dengan kata lain
semakin kecil waktu payback period, proyek tersebut semakin baik.
Perhitungan kelayakan pengembalian investasi analisa ternak kambing didasarkan pada present
value atau discounted dari perkiraan dana yang masuk (cashflows), selama
umur proyek (Noor, 2008).
Return on investment (ROI) atau tingkat pengembalian investasi
rata-rata adalah ukuran kelayakan investasi berdasarkan rata-rata rasio laba
bersih (EAT) dengan investasi neto selama umur proyek investasi
(Noor, 2008).
Demikian sepintas analisa ternak kambing sederhana. Semoga bermanfaat.