Lukman Farmer Notes - Balada Pria Panggilan BPP

 

Balada Pria Panggilan (BPP) Part 13.

Hot/Cold Compossure Shock

Cekaman panas/dingin mendadak.

Pergantian musim atau perpindahan musim atau pancaroba pada dunia pertanian, khususnya peternakan terkadang tidak terlalu mendapat perhatian. Padahal disini ada titik kritis, dimana ketika tidak memperoleh penanganan yang tepat akan menimbulkan kerugian pada peternakan Anda.
Perubahan suhu dan makroklimat di dalam musim penghujan maupun di dalam musim kemarau yg ekstrim harus disiasati dengan antisipasi ataupun dengan penanganan saat kejadian.

Efek yang ditimbulkan tidak sembarangan, karena yang terjadi adalah kematian mendadak dengan tidak ada tanda2 sakit sebelumnya, semua organ baik dan tanpa gejala.
Bayangkan, ketika paru-paru yang seharusnya memperoleh udara hangat saja tiba2 kemasukan udara dingin/panas yang mendadak. Penampakannya akan seperti kita saat menghirup asap pembakaran di dalam ruang tertutup.

Bagi feedloter, selalu perbarui SOP untuk penanganan ternak bakalan nya, karena ini adalah pondasi untuk melangkah selanjutnya di penggemukan.
Perbarui teknis dan cara antisipasi perubahan cuaca ekstrim yg terjadi, meski secara prinsip perlakuan yg diberikan adalah sama tetapi teknis dan caranya akan berbeda sesuai dengan lingkungan, topografi dan faktor internal-eksternal kandang kita.

So, siapkan kondisi ternak Anda menghadapi pancaroba dan situasi perubahan cuaca ekstrim....

Matahari sudah menuju Selatan.

 


 

Balada Pria Panggilan (BPP) part 22.

Dasar Reproduksi Ternak Kambing/Domba


Setelah pengetahuan dasar reproduksi ternak dipahami, selanjutnya adalah melakukan aplikasi pencatatan reproduksi.

Kunci dalam beternak adalah pencatatan atau recording. Catat setiap kejadian di kandang, menurut format yg sudah ada atau dengan format sendiri.
Dengan pencatatan yg baik, 50% keuntungan sudah di tangan. Jadi kalau peternak sudah melakukan pencatatan/recording artinya sudah  50% sukses.

Pengetahuan dasar reproduksi diantaranya: pengetahuan fisologi (umur dan tahapan apa yg terjadi di dalamnya), pengetahuan hormonal, manajemen reproduksi (perkawinan, kebuntingan dan kelahiran).

 Data pengetahuan dasar utk mendukung recording:
- umur bunting kambing/domba 150 hari, plus minus 2 minggu (rerata kebuntingan kambing 147 hari, domba 135 hari). Plus-minus tergantung beberapa faktor diantaranya jumlah janin, kesehatan, cuaca, tingkat stress, dll.


- umur dewasa kelamin kambing mulai umur 5-6 bulan. Artinya semya organ kelamin dan hormon reproduksi telah berfungsi, jadi wajib dipisah jantan-betina kalau tidak ingin ada kawin sedarah atau kawin muda.


- dewasa tubuh mulai 12 bulan. Pada betina adalah masa yg bagus utk dikawinkan karena tubuh sudah sempurna untuk mendukung reproduksi, ambing bisa membesar optimal, pinggul sudah melebar, proporsi tubuh sudah Ok. Jadi kemungkinan masalah reproduksi bisa diminimaliair seperti kesulitan melahirkan, susu macet, baby blues, dll.


- siklus berahi kambing 18-21 hari, domba 16-18 hari. Data dasar ini akan mendukung kesuksesan breeding. Mulai dari deteksi bunting dini, perkiraan kelahiran (HPL) dan persiapan-persiapan pendukung breeding lainnya.


- lama berahi rerata 36-48 jam. Jadi jangan sampai terlewatkan, karena begitu terlewatkan tidak dikawinkan, kerugian sudah di depan mata. Rugi waktu, biaya dan tenaga paling tidak selama 1 bulan tanpa ada hasil (kawin-bunting).


- masa sapih alami 5 bulan. 


- target bisa dikawinkan bagi betina adalah minimal BB 25kg atau tinggi gumba minimal 65cm


- bunting dan masih diperah/laktasi, tidak masalah. Yg penting maksimal umur bunting 4 bulan sdh kering kandang.


- perut bunting adalah disebelah kanan tubuh. Jangan salah kira dengan perut kiri yg berisi pakan.


- target efektivitas pemeliharaan Breeding adalah dalam 2 tahun, beranak sebanyak 3x. Karena 1x periode breeding adalah 8 bulan, dengan rincian 5 bulan bunting + 40 hari nifas/involusi uteri + masuk siklus berahi 20 hari + 1 bulan grace periode.

Dengan dasar pengetahuan reproduksi dan recording yg tertata, maka target breeding bisa diraih.
Indukan beranak 3x dalam 2 tahun bukan hal yg sulit.
Beternak tepat jadwal dan tepat waktu, akan jauh lebih efisien. Perhitungan biaya produksi dan hasil/output lebih realistis.

Beternak dengan ilmu itu menyenangkan & beternak tanpa ilmu itu menyengsarakan.

 

 

Balada Pria Panggilan (BPP) part 23.

What you see is what you get...


judul itu adalah idiom utk media printing/printer di abad 21 ini. Apa yg kamu lihat itulah yang kamu dapat.
Hanya saja akan berbeda cerita ketika memadukannya dengan dunia kita, dunia peternakan. Dunia yg dinamis dan anti-stagnasi.

Apa yg kita lihat di farm/peternakan orang lain yg kita rasa sudah stabil dan menghasilkan, meski kita sudah rekam dan amati dengan teliti dan detil setiap langkah nya, kemudian kita aplikasikan di tempat kita.
Hasilnya akan sama kah dengan farm "sumber" tadi..?
Jawabnya adalah tidak.

Apalagi jika sudah trans-regional, akan ada banyak "kelainan" yg harus dicermati dan tidak bisa ditiru mentah2.
Amati, Tiru, Modifikasi >> ATM, mungkin pernah dengar istilah ini. Ya, sangat dibutuhkan bagian M tersebut. Modifikasi...

Tentu saja modifikasi menyesuaikan dengan keberadaan dan ketidakberadaan yg ada pada kita dan tempat kita.
Karena memaksakan diri untuk A dan T saja akan membawa kita pada banyak perbaikan yg berharga mahal dan menjadikan peternakan yg ada di tempat kita tsb menjadi impossible utk seperti peternakan "sumber".

Semua sisi farm/peternakan perlu modifikasi untuk memperoleh efisiensi.


Balada Pria Panggilan (BPP) part. 26
Mastitis bisa dicegah, maka cegahlah.

Mencegah selalu lebih baik (dan 3x lebih murah biayanya) daripada mengobati.
Induk kambing yg sudah kawin dan mengalami kebuntingan maka lubang puting akan tertutup oleh cairan lengket bening.
Begitu induk melahirkan maka secara otomatis "gembok" atau penutup lubang puting akan terlepas. Di saat itu pula kemungkinan infiltrasi bakteri jelek ke dalam kantong susu (ambing) melalui lubang puting akan mudah terjadi. Jika tidak ditangani dengan benar akan terjadi yg namanya radang ambing atau mastitis.
Peternak kambing perah yg sudah memahami bahwa indukan yg dimiliki adalah kambing tipe perah (susu), selaiknya melakukan tindakan  untuk mencegah terjadinya mastitis (radang ambing):
- begitu cempe lahir maka perah sampai habis kolostrumnya (susu pertamanya). Kolostrum itu hanya di 7 hari pertama ya gaess...
- setelah perah habis baru didotkan ke cempe (yg blm bisa berdiri). Sejumlah 200-300ml per ekor. Sisa nya disimpan di kulkas/freezer utk cadangan (Bank kolostrum).
- cempe baru lahir tidak akan mampu menghabiskan kolostrum hari pertama yg banyak, maka wajib bagi peternak utk memerah susu  induknya.
- utk selanjutnya ketika cempe sedah bisa berdiri, dia akan menyusu dengan sendiri. Atau sebelumnya dibantu untuk inisiasi menyusu dini dengan mendekatkan cempe ke puting induknya
- bagi yg menginginkan sapih dini, maka cempe wajib ditempatkan ditempat yg berbeda dengan induknya supaya tidak terjadi bonding (ikatan induk-anak). Konsumsi susu pada cempe dengan didot tiap hari menggunakan susu induknya atau dengan susu pengganti.

 
Balada Pria Panggilan (BPP) part. 38

BPJS ternak, Bahan Pakan Jaminan Seterusnya

Ada yg pernah mengeluh pada musim kemarau kesulitan pakan ternaknya? Banyak....
Ada yg tidak mengeluh pada musim kemarau karena tidak kesulitan pakan ternak? Jauh lebih banyak....
ikutkan ternaknya pada program BPJS ternak, dijamin pakan selalu tersedia. BPJS ternak juga mengurangi resiko stress dan stroke pada pemiliknya.
Menurut B. Danukusuma (2012), hanya 4 jenis daun yg tidak disukai ternak. Jadi selain ke empat daun tersebut, semua bisa menjadi pakan untuk ternak Anda.
Nizar Baasir (2010) menyebutkan bahwa Breeding adalah jantungnya peternakan. Untuk tetap membuat denyut jantung itu selalu terjaga, maka biaya pakan harus serendah mungkin.
Ditambahkan oleh A. Respati Adi (2015), Breeding tidak boleh berarti bleeding.
Kecukupan pakan terbak selalu hanya 2 tolok ukurnya:
1. Kecukupan jumlah, berapa banyak jumlah harus diberikan per ekor per hari, kecukupan selama periode tertentu (sesuai tujuan pemeliharaan).
2. Kecukupan gizi, sesuaikan dengan standar gizi untuk masing-masing tujuan pemeliharaan.
Angka kritis harga pakan per kg yg tidak boleh dilampaui utk masing-masing tujuan pemeliharaan juga memegang peranan penting, karena pakan memang menghabiskan 70% dari total cost produksi di farm.

Oleh karenanya asah intuisi dan radar Anda utk mendapatkan sumber pakan yg melimpah dan murah serta kontinuitas nya selalu terjaga. Dan itu sangatlah dekat alias tidak jauh dari tempatmu.
Pastikan dalam radius 10km dari kandang, kita sudah punya list inventaris bahan pakan, dimana diperoleh dan dengan harga berapa. Semakin mudah diperoleh dan harga semakin mendekati nol maka bahan itu harus kita keep, jangan beritahu pada sesama rekan peternak kecuali Anda sudah siap bersaing harga utk mendapatkannya.

 

 

Balada Pria Panggilan (BPP) part. 45

Doing Right not Doing Fast

"Lakukan dengan benar bukan lakukan dengan cepat"

Dalam pembuatan bank pakan, sebagai salah satu point dalam konsep pakan ternak ruminansia yang benar maka sangatbpenting memperhatikan syarat & ketentuan (term & condition) dalam pembuatan simpanan pakan baik berupa silase atau fermentasi.
Syarat & Ketentuan:
1. Padat (hampa udara) ; 2. Rapat (tidak ada rongga) ; 3. KA maks 60%
Ketiga syarat tersebut mutlak terpenuhi dalam prosesnya, jangan abaikan karena bila hilang salah satunya, proses akan menyimpang dan beroleh hasil yg tidak baik.
Jika syarat dan ketentuan tidak terpenuhi maka yg akan bekerja adalah bakteri pembusuk. Maka jadi busuklah bahan yg seharusnya menjadi pakan untuk ternak kita tersebut.

1. Padat, bertujuan untuk menihilkan udara (an-aerob). Ketiadaan udara dalam proses menjadi standar kelayakan bagi bakteri, protozoa dan fungi yg bekerja dalam proses.
2. Wadah atau tempat yang rapat menjamin tidak akan adanya ruang atau rongga selama proses sehingga tidak ada udara yg tertinggal sebelum proses dan selaa proses. Semakin tinggi nilai kerapatan wadah/tempat  maka semakin tinggi angka keberhasilan.
3. KA (kadar air) bahan maksimal 60%, range nya adalah kisaran 20-60% kadar air. Bakteri, fungi dan protozoa pengolah akan optimal pada kadar air dengan range seperti itu. Kelebihan KA akan membusukkan hasilnya, kekurangan KA akan menghambat prosesnya.

Sisi teknis lainnya, sudah sering dibahas...
- bagaimana menguji (check) keaktifan bakteri, fungi, protozoa dalam probiotik (yg dorman). Jika ternyata bakteri prpbiotik yg akan digunakan tidak aktif maka proses akan gagal.
- waktu atau lamanya proses.
- bahan apa saja yg "layak" dan "pantas" untuk masuk dalam proses
- bagaimana mengendalikan Kadar air (KA)
- teknis memadatkan dan membuat rapat bahan yg akan di proses
- dll
- dll

 

Kandang Kambing Domba Madani Farm Jogja

 

 

Balada Pria Panggilan (BPP) part. 47

Pakan Ternak / Feed


Secara terminologi antara pakan dan makanan adalah berbeda.
Pakan adalah istilah untuk makanan ternak/hewan, sedangkan
Pangan / Makanan adalah untuk manusia.

Ciri utama pakan ada beberapa, dan  salah satu yang perlu jadi perhatian kita adalah "dalam pemanfaatannya tidak bersaing dengan manusia". Yang artinya saat bahan tersebut  masih layak sebagai pangan/makanan, tidak diperbolehkan untuk dijadikan pakan.

Selanjutnya,  kita bahas hanya Pakan saja....

Pakan secara garis besar hanya terdiri dari 2 macam:
A. Hijauan
B. Pakan Tambahan/Penguat

A. Hijauan

Dicirikan dengan kandungan serat kasarnya yang tinggi, biasanya berupa rerumputan, tanaman kacang²an, dan ramban (perdu dan pohon). Bentuk fisik yang bisa diberikan pada ternak adalah daun, tangkai, batang.
- hewan ternak pada prinsipnya mau mengkonsumsi semua jenis hijauan. (Kecuali 4 jenis daun ........)
- semua jenis tanaman memiliki zat antinutrisinya masing-masing, jadi harus bijak dalam perlakuan sehingga tidak meracuni hewan ternak kita. Ada beberapa teknis untuk meminimalisir dan atau menghilangkan zat antinutrisi pada hijauan.
- antinutrisi pada hijauan bekerja secara kumulatif, artinya butuh dalam jumlah tertentu untuk akhirnya bisa meracuni hewan ternak kita. Itulah kenapa dalam sekelompok ternak mungkin hanya ada 1-2 ternak yg keracunan sementara yg lain tidak keracunan.
- proses pengeringan atau pelayuan pada hijauan tidak menurunkan nilai gizi hijauan tersebut. Malah menguntungkan karena konsumsi air oleh ternak bisa lebih optimal.
- meski hijauan tersebut telah berubah warna karena pelayuan/pengeringan, namanya tetap hijauan. Contoh: jerami kacang²an meski telah berwarna coklat karena kering namanya tetap hijauan, jerami padi kering namanya tetap hijauan, jerami kangkung  namanya tap hijauan.
Pun dengan proses silase, hasilnya tetap dinamakan hijauan , kecuali hasil dari proses fermentasi.
- Ketika pakan utama ternak kita adalah pakan fermentasi, maka Hijauan harus tetap diberikan minimal 25% dari total pemberian pakan harian tersebut.

Hijauan berdasarkan kualitasnya:
1. Kelompok hijauan berkualitas rendah dengan karakteristik

  • Kandungan protein kasar hijauan di bawah 4% dari bahan kering.
  • Kandungan energi di bawah 40% TDN dari bahan kering.
  • Sedikit atau tidak ada vitamin.
  • Hijauan yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya jerami padi, jerami jagung dan
  • pucuk daun tebu.


2. Kelompok hijauan berkualitas sedang dengan karakteristi:

  • Kandungan protein kasar berkisar antara 5 - 10% dari bahan kering.
  • Kandungan energi TDN berkisar antara 41 - 50% dari bahan kering.
  • Kandungan kalsium 0,3%.
  • hijauan yang termasuk dalam golongan ini diantaranya rumput alam, rumput lapangan,
  • rumput gajah, rumput benggala dan rumput kultur lainnya.


3. Kelompok hijauan yang berkualitas tinggi dengan karakteristik
 

  • Kandungan protein kasar di atas 10% dari bahan kering.
  • Kandungan energi TDN di atas 50%
  • Kandungan kalsium di atas 1,0%.
  • Kandungan vitamin A tinggi.
  • Hijauan yang termasuk dalam kelompok ini diantaranya golongan legume (daun kacang²an, Kaliandra, gliricideae, lamtoro, dll)


B. Pakan Tambahan/Penguat

Berupa pakan berprotein tinggi dan rendah serat seperti jagung, dedak, pollard, wheat bran, kacang-kacangan, limbah olahan biji-bijian, dll.
- Pakan tambahan bisa dikomposisikan untuk memenuhi kebutuhan ternak. Formulasinya harus memperhatikan harga, ketersediaan, kebutuhan nutrisi masing² ternak.
- Pakan tambahan biasanya difungsikan untuk memenuhi kekurangan zat nutrisi dari hijauan.
- Pemberian pakan tambahan yang hampir bersamaan waktunya dengan pemberian hijauan berakibat pada menurunnya kecernaan bahan kering dan bahan organik pakan.
- Pemberian konsentrat yang dilakukan minimal 1 jam sebelum pemberian hijauan akan meningkatkan kecernaan bahan kering dan bahan organik. Hal ini terjadi karena pakan tambahan/penguat yang kaya akan pati sebagian besar sudah dicerna oleh mikroba dalam rumen .

MENINGKATKAN EFISIENSI PAKAN

Pakan adalah Cost terbesar dalam pemeliharaan (s.d 70%) ternak baik itu penggemukan, pembiakan, maupun klangenan.
Pakan yang efisien mempermudah penanganan.
Perlu disiasati dengan beberapa cara, diantaranya:
- Memperluas permukaan (cacah, tepung, dll)
- Teknologi olahan pakan (complete feed,
hay, silase, fermentasi, dll)
- Sediaan mineral (Molasses Blok, minum, bumbung bambu, dll)
- Formulasi Ransum
- Teknis pemberian/Preservasi pakan



 

 

Balada Pria Panggilan (BPP) part. 49

RUMINANSIA "THE MACHINE"


Ruminansia, hingga hari ini yang termasuk di dalamnya adalah Sapi, Kerbau, Domba dan Kambing. Disebut ruminansia dikarenakan hewan tersebut memiliki 4 ruang lambung yang bekerja amat rigid sehingga mampu mengolah bahan dengan kualitas jelek menjadi hasil ternak seperti daging, susu, dan hasil ternak lainnya.
Ruang-ruang lambung itu adalah Rumen, Retikulum, Omasum dan Ab-omasum.

Apapun tujuan peternakan yang kita jalankan, entah itu penggemukan, pengembang-biakan, perah/susu, atau lainnya semua akan bermuara pada optimalisasi kerja ruang-ruang lambung tersebut.
Jika kerja lambung tersebut optimal maka hasil ternak yg akan diperoleh juga optimal, dan sebaliknya jika kerja lambung tersebut tidak optimal maka hasil ternaknya tidak optimal.

Sebagaimana yang pernah dibahas sebelumnya, bahwa optimalnya rumen amat bergantung pada optimalnya kerja bakteri dan jasad renik yang ada di dalamnya. Maka menjadi penting untuk mengetahui bagaimana mengoptimalkan kerja bakteri rumen, faktor yg mempengaruhi kerja bakteri rumen, dan hal-hal lain yang berpengaruh terhadap kerja rumen.

Salah satu yg bisa jadi perhatian kita sebagai peternak dalam mengoptimalkan fungsi rumen adalah dengan memperhatikan jam-jam fisiologis ternak. Ruminansia memiliki jam-jam fisiologis dalam hal istirahat atau tidur. Maka perlu diperhatikan polanya sehingga saat memberikan pakan tidak bertabrakan dengan jam tidur Kambing-Domba, sehingga optimalisasi fungsi rumen bisa diperoleh.

Note: jangan memberi pakan pada jam² fisiologis istirahat/tidurnya Kambing-Domba.
 

 

pupuk kandang madani farm jogja

 


Balada Pria Panggilan (BPP) part. 51

Update musim Pancaroba...

Sebuah studi kasus antisipasi blind spot


Semua peternak memiliki potensi berkembang berdasar kemampuan belajar mereka, keinginan untuk lebih cepat berproses, lebih baik kualitas produk ternaknya dan volume yang lebih banyak daripada sebelumnya.

Maka kemudian mucul Standar Operasional Prosedur (SOP) di rangkai untuk masing² peruntukan usaha ternak (Breeding, fattening, milking, dll). Menyesuaikan dengan kemampuan, SDA dan potensi di diri masing² peternak.

Dilaksanakan dengan teliti, tepat dan strick untuk mendukung pencapaian target yg diinginkan. Dengan ikhtiar pelaksana kandang yg bagus dan sinergi yg se-aura dengan pengusaha ternak atau owner nya.
Hasilnya optimal dan bisa diperkirakan sesuai target dan dengan mudah dapat di evaluasi berdasar data² yg ada pada recording.

Keberhasilan seringkali menjadikan kita menjadi pribadi yg akhirnya lengah. Optimisme tinggi didukung SOP yg ketat memunculkan blind spot mendasar yg kadang terasa sedikit konyol bagi peternak setelah menyadarinya. Tetapi memang seperti itulah adanya...
Sukses sering melenakan dan memunculkan blind spot.

Berada dalam bangunan struktur farm milik sendiri, pandangan exact dan riil menjadi patokan. Tetapi tdk bisa membuka tabir titik buta kita.
Hanya mereka yg berada diluar struktur tetapi tahu langkah² yg kita lakukan lah yang bisa melihat blind spot kita.

Disanalah fungsi trainer/coach...

Demikian sekilas tentang kenapa Mike Tyson tetap butuh pelatih... See you next trip, kapten..!


 
 
 
 
Balada Pria Panggilan (BPP) part. 53
 

Peternak = Animal HUSBANDry = SUAMInya ternak

Efek domestikasi atau pemeliharaan secara intensif adalah ternak akan kekurangan beberapa zat gizi/nutrisi.
Maka sebagai suami ternak, kita wajib aware...
Sangat tidak wajar ketika seorang suami tidak mengenal karakter, sifat, tingkah laku dan tindak tanduk "istrinya".
Di dunia liar, kambing/domba secara instingtif akan dengan sendirinya memenuhi apa yg kurang pada dirinya. Termasuk dlm hal mengobati dirinya sendiri.
Contoh: ketika ternak kena gejala pneumonia/radang paru, maka dia akan mencari obat dengan memakan lebih dulu dedaunan tipe antiradang dan antibiotik. Tipe daun kecil² sementara akan dihindari.
Kembali ke bahasan awal, bahwa kebutuhan nutrisi/gizi pada induk yg sedang bunting jelas akan lebih banyak dibanding saat tidak bunting. Karena yg diberi asupan makanan adalah individu ternak itu sendiri dan janin yg ada di kandungannya.
Makanya sebenarnya dalam setiap fase fisiologis ternak, seharusnya ada pembedaan pakan (secara jumlah dan nilai gizi).
Hanya saja "suami ternak" di Indonesia sini masih terlalu ribet berurusan dengan yg seperti itu.
Solusi termudah untuk antisipasi kekurangan nutrisi/gizi pakan pastilah dengan menyediakan bahan pakan yg memiliki kandungan nutrisi yg dibutuhkan.
Hanya saja, kembali pada kita di Indonesia yg memang tidak terlalu suka membaca, maka sepertinya akan lebih mudah dipukul rata.
Pakan yg diberikan akhirnya seadanya yg tersedia di kandang. Maka tidak jarang selama hidupnya si kambing pakan yg diberikan selalu rumput lapangan saja, rumput odot saja, Kaliandra saja, Gamal saja, atau ramban lain saja.
Bagian suami ternak untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama masa bunting sebenarnya tidak terlalu sulit, cukup menyediakan pakan dalam jumlah yg cukup dan sedikit langkah menyediakan preparat mineral mix. Caranya sudah banyak yg melakukan, dengan campur di pakan, dengan bumbung bambu, dengan permen ternak atau teknik lainnya.
Cukup mudah dan tidak terlalu ribet sebenarnya... Hanya saja, kembali hanya saja teknis² ini masih saja ada yg menganggapnya agak ribet.
Sudah Ngarit, kasih pakan , masih haus bikin² ini dan itu.... 😅😅
Ada cara lain yg kalau versi saya tidak merepotkan karena berhubungan langsung dengan penyediaan pakan untuk antisipasi kekurangan nutrisi pada kebuntingan...
- Caranya adalah dengan mengenali bahan pakan di sekitar Anda.
- Prinsip yg dipakai adalah sebagaimana pada BPP part 52 kemarin
- Tanaman yg menghasilkan buah berbau menyengat hampir dipastikan adalah tanaman dengan kandungan mineral tinggi. Termasuk buah, kulit buah, dan biji nya.
- manfaatkan pasar tradisional di sekitar Anda. Pasar buah, pasar sayur dan pasar induk.
Budayakan 

 

 

 

Balada Pria Panggilan (BPP) part. 67

Beternak Peternak (Breeding of Breeder)


Menghilangnya generasi peternak breeding (breeder) yang masif dan lahirnya breeder yg lambat, bisa jadi itu salah satu sebab kurang berkembangnya ternak kambing-domba.  Disamping sebab-sebab lain yg saling terkait satu sama lain. *Ketidakmenarikan dunia breeding* seringkali menyebabkan pelaku usaha ternak kambing domba mengalihkan fokusnya ke penggemukan atau usaha hilir lain yg lebih "dirasa" cepat perputaran cashflow nya.
Apa saja yg bikin tidak menarik di dunia breeding kambing-domba..? Tentu kita semua sudah tahu apa saja itu.

Tidak salah sih utk pelaku usaha mengerjakan yg menurut mereka cepat terasa "dampaknya", tetapi menjadi salah sekali ketika kemudian mengabaikan usaha untuk perbanyakan ternak secara generatif ini. Karena bagaimanapun akan ada masanya seperti sekarang ini ketika ketersediaan bahan/bakalan untuk digemukkan kemudian menjadi tidak banyak bahkan langka.
Ketika demand terhadap bakalan dan hasil penggemukan yg semakin meningkat seiring pertumbuhan penduduk tidak diimbangi dengan semakin banyaknya jumlah kelahiran anak-anak kambing-domba hasil breeding.
Faktanya *usaha penggemukan dari bakalan hasil breeding farm sendiri, memberikan profit margin yg berlipat* dibanding dengan penggemukan menggunakan bakalan tidak dari farm sendiri.

Teknologi dan ilmu breeding ternak sebenarnya sudah mampu untuk mendukung perbanyakan ternak yg komperehensif dan memenuhi target sesuai perencanaan pelaku peternakan breeding. Hanya saja memang tidak banyak breeder yang kemudian mau berusaha menaikkan keilmuan atau meningkatkan kualitas SDM breedingnya. Teknologi penyerempakan berahi (sinkronisasi berahi) utk betina, teknologi inseminasi buatan (IB), teknologi uji kebuntingan, hingga teknologi brooding cempe.
Ditambah lagi bagi breeder-breeder pemula memang teramat sedikit akses untuk mendapatkan informasi dan ilmu breeding yang baik dan benar, yang akhirnya membawa breeder berkutat hanya pada kebiasaan yg telah ada.

Apa yang dibutuhkan sebenarnya adalah kesediaan untuk membagi informasi dan ilmu breeding serta pendampingan kepada peternak breeding ketika memulai dan saat berkegiatan.
Breeding adalah jantungnya peternakan, degup jantung yg stabil akan menciptakan kesinambungan proses dari hulu sampai hilir dalam mengusahakan kambing domba.

Karena itu urutan beternak yang ideal selalu menempatkan breeding pada nomor teratas:
1. Breeding
2. Milking
3. Fattening
4. Trading
5. Pet/Fancy/ Kontes
6. Catering
7. Slaughtering
8. By produk

Siapkan diri Anda untuk perubahan yang powerfull dalam dunia breeding.  Bersiap,  mari bersama membangun dunia breeding kambing-domba.








 

 

Balada Pria Panggilan (BPP)  Part 72

Konsep pakan Kambing Domba

1. Kambing domba doyan semua jenis tanaman..
Karena sejatinya mereka adalah hewan herbivora (pemakan tanaman). Seluruh bagian tanaman (bunga, buah, daun, tangkai, batang hingga akar semua) bisa menjadi pakan ternak.
Yang perlu diingat, bahwa semua jenis tanaman memiliki zat antinutrisi/racun dengan spesifikasinya masing².
Zat racun atau antinutrisi inilah yg sering menjadi pengingat para peternak utk tidak memberikan jenis daun tertentu pada ternaknya. Yang akhirnya timbul larangan kambing/domba jangan diberikan dayn ini dan daun itu, yg pada akhirnya menjadi penghambat bertambahnya populasi kambing/domba di dalam kandang. 


2. Tidak boleh pemberian pakan tunggal (hanya 1 jenis tanaman saja).
Jumlah terminim adalah campuran 4 macam/jenis tanaman untuk memperoleh manfaat menghilangkan racun, meningkatkan palatabilitas, mencukupkan nutrisi dan menjaga kedoyanan.
Pakan tanaman berupa dedaunan ketika diberikan tunggal akan mengaktifkan kumulasi racun sehingga ternak keracunan bahkan sampai mati. Biasanya utk menghilangkan efek racunnya sebelum diberikan ke ternak,  dedaunan akan di layukan atau diangin2kan terlebih dulu.
Pada beberapa kasus pelayuan ini tidak efektif karena musim atau lain hal. 


3. Adjusting ukuran fisik pakan.
Kambing domba mampu memotong pakan (merenggut pakan) dengan ukuran maksimal 7 cm. Jadi rajang/potong2lah bahan pakan kita dengan maksimal ukuran 7 cm. Ukuran pakan yg sesuai akan memudahkan kambing utk makan, energi tidak banyak terbuang utk merenggut pakan dan mengurangi resiko pakan yg terbuang sehingga konsumsi pakan akan meningkat.


4. Buatlah Simpanan Pakan/ Bank Pakan.
Bank pakan adalah suatu keniscayaan, karena dengan membuat simpanan pakan akan memudahkan peternak untuk mengelola ternaknya. Kecukupan pakan dimusim2 sulit pakan dapat dihindari.
Pengawasan ternak dan pemeliharaan ternak bisa lebih optimal karena sudah tidak bermasahnya pakan.
Silase adalah solusi untuk menerapkan bank pakan. Dengan teknologi silase ketersediaan pakan akan mudah terjamin karena silase dapat dimanfaatkan dalam jangka waktu yg lama.
Cara lain membuat simpanan pakan adalah dengan mengurangi/menghilangkan kadar air dalam bahan pakan, dengan dijemur atau diangin2kan sehingga kadar air dalam bahan menjadi minimal.
Kondisi minim kadar air dan hampa udara menjadikan bahan pakan awet karena bakteri pembusuk tidak dapat aktif. 

 

 

Balada Pria Panggilan (BPP) part 77

Retensi Ovarium / Ari-ari tidak lahir


Pepatah jawa dalam proses kelahiran, "kakang kawah adi ari2" memang harus dipegang benar2.
Kelahiran termasuk kelahiran ternak selalu melewati 3 tahap kelahiran.
Urutan pertama kakang kawah/Kakak Ketuban, kelahiran cempe/anakan akan diawali dengan kelahiran letuban atau keluarnya ketuban sebagai urutan pertama.
Urutan kedua adalah kelahiran cempe/anakan itu sendiri.
Urutan ketiga adi ari2/adik ari2 (plasenta) menjadi penanda selesainya proses kelahiran, karena selepas ari2/plasenta keluar mala tidak ada kelahiran cempe/anakan lagi.

Sampai dengan urutan kedua biasanya tidak menjadi masalah serius kecuali ada masalah dengan kesulitan melahirkan anakan/cempe. Sehingga perlu adanya bantuan persalinan.

Pada urutan ketiga ini, kadang ada sedikit kealpaan dari pelaksana bantuan kelahiran.
Cek terhadap lahirnya atau keluarnya plasenta kadang agak abai sehingga saat di investigasi terhadap kasus kematian induk, jawabannya merujuk pada keracunan plasenta karena tidak keluarnya plasenta atau tidak sempurna nya kelahiran plasenta. Plasenta keluar secara pecahan tidak utuh.

Tidak butuh waktu lama, hanya butuh maksimal 2 hari induk akan mati karena keracunan plasenta. Dimulai dengan rambut yang kusam, mata cekung, keluar buih dari mulut, tidak mau berdiri, terakhir mati dengan leher tertekuk le belakang.

Dalam proses kelahiran memang dibutuhkan kecermatan dalam mengamati keluarnya plasenta, sempurna dan tidaknya plasenta yg keluar.

 


 

Balada Pria Panggilan (BPP)  Part 75

Berahi atau Heat


Pengetahuan dasar tentang beternak (khususnya breeding) pasti akan berkutat di pemahaman terhadap tingkah laku si ternak, karena ternak tidak bisa ngomong dan peternak memang tidak bisa berbahasa ternak.
Pengamatan terhadap tingkah lalu dan perubahan pola kebiasaan pada ternak kadang menuntut kecermatan dan kejelian dari peternaknya.
Pada akhirnya akan timbul yg namanya ilmu titen atau ilmu menelisik kebiasaan pada ternak peliharaannya.

Kali ini kita coba mencermati ilmu titen mengenai ciri2 berahi pada ternak betina.
Ciri berahi pada ternak ruminansia kambing domba betina (kebetulan pakai bahasa jawa):
1. 3A (abang, abuh, anget a.k memerah, membengkak, menghangat pada kelamin betina)
2. B (Bengak-bengok a.k teriak-teriak)
3. C (clingkrak-clingkrik a.k banyak tingkah a.k overacting)
4. D (Dlewer a.k keluar lendir pada kelamin betina)
5. E (enak tenan a.k betina merasa keenakan kalau ditekan pinggul atasnya)
6. F (Flaging a.k kipat-kipit a.k kibas-kibas ekornya)

Untuk 3 ciri pertama yaitu ABC, butuh utk menjadi peternak dulu agar bisa mengetahui ciri ini. Karena membutuhkan perbandingan antara yg normal dan yang sedang berahi.
3A merujuk pada kondisi vagina yg lebih merah, lebih bengkak dan lebih hangat dari kondisi normal. Perbandingan ini bagi yg bukan peternak agak susah.
Huruf B merujuk pada kambing yg berteriak2 karena mencar perhatian dari pejantan. Teriak2nya antar kondisi memang berbeda, kalau bukan peternak agak sulit membedakan jenis teriakannya. Teriak kesakitan, teriak lapar, teriak stres, teriak berahi, teriak kehilangan anak senuanya berbeda baik intonasi atau tinggi rendahnya suara.
Huruf C merujuk pada tingkah laku banyak tingkah atau gerakan2 yg khas seperti menggosokkan badan ke dinding kandang, menaiki teman sekandang nya, dan naik turun tempat pakan.

3 huruf berikutnya yaitu DEF, tidak perlu menjadi peternak pun sudah bisa membedakan ciri2 beraho nya.
Huruf D merujuk pada keluarnya leleran lendir servik yang meluber hingga keluar vagina. Leleran lendir menandakan betina sedang mengalami berahi. Ketika lendir masih meleleh di vagina maka betina aedang berada di puncak berahi, ada waktu sekitar 12-14 jam ke depan utk segera dikawinkan. Ketika leleran lendir sudah mengering/mengerak biasa menempel pada rambut2 sekitar vagina & ekor maka sisa waktu utk mengawinkan adalah 2 jam.
Huruf E merujuk pada kondisi ternak betina diam saja ketika jantan menaiki betina atau diam ketika kita tekan bagian pinggul atasnya, diikuti dengan ekor yg tidak mengatup/menutup, artinya si betina bersedia utk dikawini.
Terakhir Huruf F merujuk pada kondiai ekor yang berkibar-kibar layalnya bendera atau di bahasa jawa kipat kipit ekornya, pada kondisi terdapat leleran lendir maka betina akan risih dan berusaha menghilangkan lendir tsb. Caranya dengan mengibas-kibaskan ekornya, inilah yg menjadi penanda bahwa ternak sedang berahi dan jika dikawinkan bisa menjadi bunting.

Demikian kapten!
Ulasan kali ini utk ciri2 ternak kambing domba yg sedang berahi atau minta kawin. Karena kambing domba tidak sembarang waktu bisa kawin & bunting maka sangat perlu bagi kita utk mengenali ciri2nya. Siklus berahi kambing 18-21 hari sekali, pada domba 15-18 hari sekali. Mengenali ciri berahi akan membantu mencapai efisiensi beternak karena akan mempermudah recording & mengurangi lost atau kerugian, dengan mengenali ciri berahi maka efisiensi beternak bisa dicapai.




Demikian Tips Beternak Kambing Domba dari :
Lukman Farmer & Co.
Peternakan Ruminansia, Konsultan & Pendampingan Peternakan
IG: lukman_farmer
wa.me/6281808153767

 Pelajari siklus hidup kambing / daur hidup kambing untuk mempermudah ternak kambing domba di Madani Farm.

Madani Farm Peternakan Kambing Domba Qurban Berkualitas di Bantul Jogja

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel